14 Okt 2014

DOSA YANG MERUSAK PERNIKAHAN


a. Suami:
   1. Suami tidak berfungsi menjadi pemimpin dengan baik, akibatnya saling melukai.
   2. Suami gagal menjadikan Istri nomer satu dalam hidupnya.
   3. Suami membandingkan Istri dengan wanita lain.
   4. Suami kurang disiplin mengontrol emosi dan kebiasaan buruk.
   5. Suami gagal memuji hal-hal kecil dari Istri.
   6. Suami menolak pendapat Istri.
   7. Suami tidak pernah minta maaf.

b. Istri:
   1. Istri tidak menghargai Suami sebagai otoritas.
   2. Istri gagal menundukkan diri kepada Suami.
   3. Istri gagal menampilkan kecakapan manusia batiniah.
   4. Istri gagal menunjukan rasa syukur kepada Suami.

Kebutuhan seorang Suami:
   1. Sex.
   2. Istri sebagai sahabat.
   3. Rumah yang rapi.
   4. Istri yang menarik.
   5. Saling menghargai.

Kebutuhan seorang Istri:
   1. Kasih sayang dan penghargaan.
   2. Diajak bicara.
   3. Jujur dan terbuka.
   4. Keuangan yang cukup.
   5. Komitmen terhadap keluarga.

Ingat!
Kepala keluarga yang berhasil dalam keluarga maka keberhasilan yang lain akan mengikuti. Kepala keluarga yang gagal dalam keluarga maka kegagalan lain akan mengikuti.

Kebahagiaan perkawinan membutuhkan perjuangan yang tidak kenal lelah, dan membutuhkan kehadiran dan pertolongan Tuhan.

Berbahagialah mereka yang benar-benar menikmati hidup rumah tangga yang rukun dan damai, meskipun itu harus diperoleh dengan cucuran air mata.
Belaian tangan suami adalah emas bagi istri.
Senyum manis sang istri adalah permata bagi suami.
Kesetiaan suami adalah mahkota bagi istri.
Keceriaan istri adalah sabuk di pinggang suami.

Perbaikilah apa yang bisa diperbaiki sekarang sebelum terlambat. Cintailah pasangan yang telah Tuhan pilih untukmu!

If you care about family, broadcast this. It will save a marriage. Semoga Tuhan memberkahi Pernikahan Anda! Bagi yang belum Menikah, semoga ini bisa menjadi bekal kelak bila Anda menghadapi hidup Pernikahan.

Nasihat Seorang Ibu kepada Anaknya tentang CINTA


Seorang anak lelaki yang berumur 10 tahun bertanya kepada ibunya tentang arti cinta.

Sang Ibu yang kebetulan adalah seorang janda yang baru saja diceraikan oleh suaminya karena sang suami telah mempunyai seorang kekasih gelap dan seorang istri muda.

Sang ibu menjawab "cinta adalah sebuah kekuatan untuk saling menyayangi, mengasihi satu sama lain walaupun hatimu telah sakit."

lalu anak bertanya lagi "bu, walau Ibu sudah disakiti ayah apakah Ibu masih mencintai ayah?"

sang ibu menjawab "Tentu anakku, walaupun telah disakiti oleh ayahmu, hati kecil ibu masih berkata bahwa ibu masih sangat mencintainya."

Anak … "Wah jika cinta memang harus terasa sakit, saya seumur hidup tidak akan pernah mencintai seseorang lah bu."

Ibu .... "Oh tidak anakku, tidak semua cinta harus merasakan sakit dan tidak semua sakit itu karena cinta."

Coba kamu lihat bunga Mawar dan Teratai itu, walau sakit dan pedih mawar dan teratai tetap bisa menebarkan senyumnya dan cintanya untuk semua orang.

MAWAR → tetap segar dan memancarkan keindahan cinta pada setiap orang walaupun disekitarnya tumbuh duri duri dan bagi MAWAR kotoran yang ada di tanahnya tetap dan makin membuat indah senyumnya.

TERATAI → makin mengembang nan indah jika air di bawahnya semakin kotor.

Mendengar penjelasan dari sang ibu, sang anak hanya berdecak kagum dan berkata "andaikan di dunia ini semua orang bisa meniru kadar cinta, kasih mawar dan teratai pasti di muka bumi ini akan tentram dan damai tidak akan ada dendam ya bu."

lalu Anak bertanya lagi kepada ibunya "Lalu dimanakah saya mencari cinta yang murni yang tidak harus mendapatkan sakitnya bu?."

Sang ibu sambil tersenyum mengatakan "Sesungguhnya untuk mencari cinta sejatimu sangat sulit karena biasanya cinta sejatimu tersembunyi seperti permata yang indah di dasar lautan dan memang harus dicari, jika engkau sabar dan tidak menyerah maka engkau akan mendapatkannya nak. Setelah mendapatkannya engkau pun harus mengolah cintamu itu agar lebih berkilau."

Anak ... "mengolah apa Ibu?"

Ibu ... "Ya mengolah seperti permata yang diolah untuk dijadikan perhiasan. Cintamu diolah dengan saling pengertian, kejujuran dan keterbukaan."

Dan sadarilah nak, luka yang paling sakit adalah menyakiti bukan tersakiti, Janganlah engkau melakukannya dan mereka-rekanya.

Inilah yang kita namai cinta didalam kehidupan,luka.. asa.. rindu.. sepi..menjadi satu tak pernah terpisahkan,karena cinta melahirkan sajak-sajak airmataantara angan juga kenangan.

Menjadi Seorang Suami


  1. Hargai istrimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.
  2. Jika marah boleh tidak berbicara dengan istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, mengatainya, memukulnya).
  3. Jantung rumah adalah seorang istri. Jika hati istri mu tidak bahagia maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian). Maka sayangi istrimu agar dia bahagia & kau akan merasa seperti di surga.
  4. Besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap ingin diperhatikan. Dengan begitu maka istrimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang.
  5. 2 org yg tinggal 1 atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah. Karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan teman hidup selamanya.
  6. Di luar banyak wanita idaman melebihi istrimu. Namun mereka mencintaimu atas dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan apa adanya dirimu. Saat kamu menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan meninggalkan mu dan punya pria idaman lain di belakangmu.
  7. Banyak istri yang baik. Tapi di luar sana banyak pria yang ingin mempunyai istri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya. Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap istrimu. Maka jangan biarkan istrimu meninggalkan rumah karena kesedihan, sebab ia akan sulit sekali untuk kembali..
  8. Ajarkan anak laki-lakimu bagaimana berlaku terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu bagaimana memperlakukan istrinya.

Kisah Syukur Petani dan Pengendara Mercy



    Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan.Tiba-tiba lewat sebuah motor didepan mereka. Berkatalah petani kepada istrinya,”Lihat Bu,betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu meski mereka kehujanan,tapi mereka bisa cepat sampai dirumah tidak seperti kita yg harus lelah berjalan untuk sampai kerumah.”

    Sementara itu pengendara motor dan istrinya yg sedang berboncengan dibawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil pick up lewat didepan mereka. Pengendara motor itu berkata kepada istrinya,”Lihat Bu, betapa bahagianya orang yg naik mobil itu, mereka tidak perlu kehujanan seperti kita.”

    Didalam mobil pick up yg dikendarai sepasang suami istri terjadi perbincangan ketika sebuah sedan Mercy lewat,”Lihatlah Bu, betapa bahagia orang yg naik mobil bagus itu, pasti nyaman dikendarai tdk spt mobil kita yg sering mogok.”

    Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yg berjalan bergandengan tangan dibawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dlm hati,”Betapa bahagianya suami istri itu,mereka dgn mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini, sementara aku & istriku tdk pernah punya waktu utk berduaan karena kesibukan masing-masing.”

Kebahagiaan takkan pernah kita miliki jika kita hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidup kita dengan hidup org lain.

Bersyukurlah senantiasa atas hidup kita, supaya kita tahu dimana kebahagiaan itu berada

12 Okt 2014

DPR Itu Lebih Hebat dari pada NABI

Dongengan

*Ada orang desa yang baru saja terpilih jadi anggota DPR RI mendatangi seorang Kyai di kampungya.

Berkendara mobil mewah di sertai supir dan ajudannya
Dengan bangganya dia bertanya pada Kiyai.
Anggota DPR RI : Pak Kyai, hebat mana saya dengan Kepala Desa?
Pak Kyai : Yaa jelas hebat an anggota DPR RI, gaji 1 banding 1000
Anggota DPR RI : (Tersenyum bangga lalu bertanya)
Kalau dengan Bupati Pak Kyai?
Pak Kyai : Yaa masih hebat DPR RI, punya kewenangan menentukan anggaran
Anggota DPR RI : Kalau dengan menteri Kyai?
Pak Kyai : Yaa.. masih hebatan DPR RI, menteri takut dengan DPR RI
Anggota DPR RI : (Tersenyum sambil berkata) ..Betul..Betul..
Kalau dengan presiden, Kyai?
Pak Kyai : Yaa.. masih hebat DPR RI, presiden juga takut sama DPR RI
Anggota DPR RI : Lha, kalau dengan Nabi, gimana pak Kyai?
Pak Kyai : (Terdiam sejenak sambil berfikir, lalu berkata)
Yaa.. masih hebat DPR RI
Anggota DPR RI : Kok bisa? Pak Kyai ada-ada saja
Pak Kyai : Nabi masih takut sama Tuhan! Kalau DRP RI sudah nggak takut lagi sama Tuhan!!!

Sumber: Mengungkap Kebenaran

DOKTRIN DOSA

Manusia Jatuh di dalam Dosa (Kejadian 3:1-24)

   Manusia adalah mahluk yang mulia yang diciptakan sebagai gambar Allah. Manusia diberikan mandat dan otoritas untuk beranak cucu dan sebagai wakil Allah di dunia. Pada waktu diciptakan, manusia suci dan tanpa dosa. Menurut Agustinus kondisi Adam dan Hawa adalah mampu berdosa dan mampu untuk tidak berdosa. Manusia yang adalah ciptaan yang mulia, karena diciptakan sebagai gambar dan rupa Allah, pada akhirnya adalah manusia yang jatuh dalam dosa.  Iblis bekerja melalui ular untuk mencobai manusia agar tidak mentaati perintah Tuhan.

    Inilah tragedi terbesar yang terjadi  dalam sejarah manusia, kejatuhan manusia ke dalam dosa. Kejatuhan manusia disebabkan oleh karena ketidakpercayaan dan ketidaktaatan manusia kepada firman Allah yang diwujudkan dengan makan buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat yang dilarang oleh Allah.  

     Apa pengertian ‘bahwa Allah melarang manusia memakan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (Kej 2:16-17)”?  Larangan ini bukanlah berarti berkaitan dengan upaya manusia untuk manusia untuk belajar dan sains.  Bukan juga karena Allah punya motivasi yang licik dan tidak ingin tersaingi. Tetapi, batasan itu diberikan karena Allah mengasihi manusia.  Istilah “pengetahuan’ dalam bahasa Ibrani juga mencakup kemampuan untuk melakukan.  Karena itu ‘pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat’ merupakan “lambang dari kemahatahuan dan kemahakuasaan, lambang dari kemampuan untuk melakukan dan untuk mengetahui segala sesuatu, termasuk yang benar dan yang salah”.  Menurut W.M. Clark, ungkapan ini mengacu kepada penyelenggaraan otonomi moral yang mutlak, sebuah hak istimewa yang dikenakan Alkitab kepada Allah saja”. Dengan kata lain, pohon itu melambangkan kemampuan untuk menjadi allah.

     Larangan makan  buah dari pohon itu bukanlah larangan yang sewenang-wenang dari pihak Tuhan Allah.  Larangan ini bermakna, karena memperlihatkan bahwa manusia bukanlah allah.  Dia adalah makhluk ciptaan, yang seperti Allah tetapi bukan Allah.  Manusia dapat hidup hanya dalam ketergantungan dengan Allah.  Bukan dengan meraih posisi sentral.  Bukan dengan memutlakkan dirinya.  Manusia tidak dapat dari dirinya sendiri.  Manusia hidup dari anugerah Allah.  Tidak usah dia menjamin posisinya sendiri.

    Tawaran / pencobaan Iblis adalah manusia dapat menjadi seperti Allah, tetapi  setelah manusia melaksanakan tawaran / kehendak Iblis itu, mereka tidak menjadi seperti Allah tetapi justru di hukum oleh Allah karena pelanggaran (dosa) yang dilaksanakan (Kejadian 3:11-12 ).

Langkah - langkah  jatuhnya Adam dan Hawa.
  • Mendengar dan menanggapi fitnah yang ditujukan kepada Allah (Kejadian 3:1; Kejadian 2:16).
  • Lebih percaya kepada perkataan Iblis dari pada perkataan Allah (Kejadian 3:4; Kejadian 2:16).
  • Melanggar hal yang dilarang Tuhan dan mengikuti tawaran Iblis (Kejadian 3: 4-6).

Dosa Hawa dan Adam (manusia pertama) ini dilakukan atas dasar kemauan sendiri yang bersumber keinginan daging (Galatia 5:16-21;Roma 8:13) untuk tidak taat kepada kehendak Tuhan dan mau mengikuti tawaran Iblis. jadi sumber dosa manusia adalah keinginan daging mereka terhadap tawaran sistem dunia (Markus 4:19;8:36; Lukas 9:25; 1 Korintus 2:14) yang berarti ketidaktaatan dan ketidak percayaan manusia kepada Tuhan, yang berarti melanggar (memberontak) kepada Tuhan. Dosa adalah salah satu gejala yang paling umum dan sekaligus paling menyedihkan dalam hidup manusia. Dosa adalah bagian dari pengalaman umum semua manusia.

Beberapa pandangan tentang Dosa.
1.   Dosa adalah keterbatasan intelektual manusia.
Menurut Spinoza, dosa hanyalah suatu kekurangan, keterbatasan yang disadari manusia, hanya karena semata-mata berkenaan dengan ketidakcukupan pengetahuan manusia yang gagal melihat segala sesuatu sub specie aeternaitatis, yaitu dalam kesatuan dengan essensi kekal dan tak terbatas dari Allah.  Jika seandainya pengetahuan  manusia cukup,  sehingga ia melihat segala sesuatu dalam Allah, maka dosa akan menjadi sesuatu yang tidak ada baginya.
2.  Dosa adalah sisa sifat kebinatangan, karena evolusi yang tidak sempurna.
Pandangan ini dikemukakan oleh kaum evolusionis. Menurut mereka dosa disebabkan oleh ketidaksempurnaan manusia (karena manusia terus berevolusi) sehingga manusia tetap memiliki sifat-sifat kebinatangan. Pada masa yang akan datang, manusia diharapkan semakin lama akan semakin baik dan meninggalkan sifat-sifat kebinatangan mereka.
3.  Dosa adalah kebutuhan akan kesadaran Allah, berkaitan dengan natur inderawi manusia.
Pandangan ini  dikemukakan oleh Schleiermacher.  Menurutnya kesadaran manusia tentang dosa tergantung pada kesadarannya akan Tuhan. Ketika perasaan adanya Tuhan bangkit dalam diri manusia, segera ia sadar adanya pertentangan dalam naturnya yang lebih rendah, dan hal ini oleh manusia dianggap sebagai dosa.  Jadi  menurut Schleiermacher, Allah bukanlah penyebab dari dosa, namun hanyalah karena manusia merasa bersalah, dengan menganggap ketidaksempurnaan sebagai dosa.  

Apa itu Dosa ? (Definisi dan Istilah-istilah untuk Dosa)

1.       DALAM PERJANJIAN LAMA.

a.  chatta’th, “missing the mark”,  tidak mengena pada sasaran.  Artinya segala dosa 
    dan tindakan tercela lainnya merupakan melesetnya sasaran hidup yang 
    Allah inginkan dari anak-anakNya. Kej20:9; Kel 10:16; Hak 20:16; Amsal 19:2.
b. ‘abhar, “crossing over”; going beyond a limit that has been set”. 
c.  syaga,  “erring through ignorance” (Im 4:12)
d.  ta’ah, “to err or wander about”
e.  pesya,  “to revolt or rebel” (Ams 28:13)
f.  awon, “to bend or twist, to act wrongly” (1 Raja 17:18)

2.       DALAM PERJANJIAN BARU

a.  Hamartia, “missing of a target or a road” (Mat 1:21)
b.  Parabasis, “trespass” (Rm 4:15)
c.  Asebeia, “ungodliness, impiety” (Tit 2:12)
d.  Adikia, “unrighteous conduct” (1 Kor 6:8)
e.  Anomia, “lawless deed” (1 Yoh 3:4)
f.  Apeitheia, “rebellion, disobedience”
g.  Paraptoma, “to fall away”

Berkhof mengatakan, “Dosa adalah suatu kejahatan moral. Sebagian besar dari istilah yang dipakai Alkitab untuk dosa menyatakan sifat moralnya.”

KESIMPULAN  (Definisi Dosa)

1.  Dosa pada dasarnya adalah sikap pribadi yang tidak percaya, tidak taat kepada Allah sehingga mengakibatkan tidak tercapainya atau meleset dari standar Allah yang mutlak (bdk. Roma 14:23; Yoh 16:9; Ibr 3:12).  Sin is the choice of self, rather than God’s glory, as the supreme end of one’s human existence (A.H. Strong).
2. Dosa adalah pemberontakan terhadap Sang Pencipta serta penyangkalan terhadap struktur ciptaanNya. Pemberontakan dan penyangkalan tersebut bisa terjadi melalui perkataan, perbuatan atau pikiran.  Sin is simply the failure to let God be God.
3. Dosa adalah kegagalan, dari pelanggaran terhadap hukum dan kehendak Allah, baik dalam perbuatan maupun pikiran kita. Sin is any failure to confirm to the moral law of God in act, attitude or nature.


Sumber (Asal Mula) Dosa

Jika Allah telah mencipta manusia, laki-laki dan perempuan, mengapa kemudian mereka berdosa? Mengapa semua menuju kematian? Kok bisa kematian dan dosa menjadi menjadi bagian dari ciptaan Allah? Berdasarkan kitab Kejadian, Allah melihat hasil ciptaan-Nya dan menyatakan, semuanya amat baik (Kej.1:36). Tentunya termasuk manusianya: Adam dan Hawa. Bahkan secara khusus manusia dicipta dalam gambar Allah (Kej.1:27). Dengan demikian jelas bahwa keadaan manusia kini yang diperbudak oleh dosa dan menuju kematian bukanlah suatu kondisi awal ciptaan Allah yang amat baik itu.

Persoalan mengenai asal mula dosa,  telah diangggap sebagai salah satu masalah yang paling sulit baik dalam filsafat maupun teologi. Dari mana dosa berasal?  Bagaimana dosa dapat masuk dalam dunia? Dalam sejarah teologi maupun filsafat ada beberapa teori yang terkenal tentang asal usul dosa atau kejahatan. Pandangan mengenai sumber (asal mula) dosa ini sangat penting karena akan mempengaruhi pandangan kita tentang jalan keluar bagi masalah dosa tersebut.

a.   Teori Kejahatan dan Kebaikan sifatnya Kekal
Teori ini mengasumsikan adanya dua kekuatan yang saling berimbang di alam semesta (ultimate dualism), yaitu kekuatan kebaikan dan kekuatan kejahatan. Dalam tubuh manusia, roh manusia mewakili kekuattan (prinsip) kebaikan, sedangkan tubuh mewakili prinsip kekal kejahatan.
b.   Teori Animal Nature
      Pandangan ini berpendapat bahwa dosa merupakan natur yang ada dalam diri manusia sebagai warisan dari nenek moyang binatang. Sehingga para pendukungnya optimis bahwa proses evolusi akan membawa umat manusia menuju ke arah yang benar.
c.   Teori Anxiety of Finiteness
    Menurut Reinhold Niebuhr dosa timbul karena adanya ketegangan antara keterbatasan dan kebebasan dalam diri manusia (anxiety of finiteness). Sehingga yang jadi jalan keluar hanyalah perbaiakan perilaku dan bukan pertobatan yang sungguh-sungguh. 
d.   Teori Economic Struggle.
      Pandangan dari Teologi Pembebasan, bahwa dosa muncul karena tekanan ekonomi (mereka melihat, bukan berdasarkan Kejadian 1-3, tetapi dari Keluaran 1-3). Mereka menolak dosa sebagai suatu hal yang pribadi, tetapi ini merupakan suatu bagian menyeluruh dari suatu sistem / struktur masyarakat.  Sehingga jalan keluar mengatasinya, adalah dengan mengurangi tekanan/penindasan, dan pemerataan kepemilikan dan kekuasaan. Mereka menolak penginjilan secara pribadi.  
e.   Teori Individualism and Competitiveness
Karena dosa (persaingan individualistis) “dipelajari” melalui pendidikan dan situasi sosial maka penyelesaiannya haruslah dengan cara yang sama.

Lalu bagaimana asal-usul dosa menurut Alkitab ?
Harus diakui bahwa Alkitab tidak menjelaskan secara detail mengenai asal usul dosa masuk dalam dunia.   Namun ada beberapa data Alkitab yang sangat penting untuk kita ingat baik-baik.

1.  Allah tidak boleh dianggap sebagai penyebab dosa atau bertanggung jawab atas terjadinya dosa itu. Ayub 34:10; Yesaya 6:3; Ulangan 32:4; Mzm 5:4; Mzm 92:16; Ulangan 25:16; Zak 8:17; Yak 1:13; I Yoh 5

2.    Dosa berasal dari dunia Malaikat
Indikasi kuat berasal dari dunia Malaikat, Yoh.8:44; 1Yoh.3:8; 1Tim.3:6; Yud.6
Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa dalam usaha untuk melacak asal mula dosa, kita harus kembali lagi pada peristiwa kejatuhan manusia yang disebut dalam Kej 3 dan yang kedua kepada sesuatu yang terjadi dalam dunia malaikat.
Kapan Allah mencipta malaikat? Sebelum Allah menciptakan manusia,  Allah telah menciptakan bala tentara malaikat. Menurut Agustinus pada waktu Allah menciptakan terang. (Kej.1:3-5). Ide ini didasarkan pada Ayub 38:7[1]. Walaupun dalam kitab Kejadian tidak disebutkan penciptaan Malaikat, tetapi dalam Kolose 1:16 tertulis di dalam Kristus, Allah menciptakan baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, dan yang ada di sorga maupun yang ada di bumi. Pada zaman bapak-bapak gereja Yes.14:12-17 ditafsirkan sebagai pemberontakan Setan (Lusifer), oleh LAI diterjemahkan dengan Bintang Timur. Walaupun perikop itu mengacu kepada kejatuhan Babylon, tetapi kejatuhan Babel itu dilihat sebagai miniatur kejatuhan Setan.[2]
Waktu kejatuhan tidak disebutkan secara pasti.  Mengenai penyebab kejatuhan mereka, dalam Surat Yudas 6 disebutkan karena “mereka tidak taat dengan melanggar batas-batas kekuasaan mereka dan meninggalkan tempat kediaman mereka”.  Menurut Berkhof, para malaikat yang jatuh dalam dosa, mereka tidak puas dengan apa yang telah menjadi bagian mereka, dengan pemerintahan dan kuasa yang diberikan kepada mereka.

Dosa dalam sejarah umat manusia

Berkenaan dengan asal mula dosa dalam sejarah manusia, Alkitab mengajarkan bahwa dosa itu dimulai dengan pelanggaran Adam di Firdaus. Si penggoda datang dari dunia roh dengan membujuk manusia untuk menjadi seperti Allah. Manusia kalah dalam hal ini dan melakukan dosa yang pertama dengan cara makan buah yang dilarang itu.

Hakekat dosa Adam
Menurut Louis Berkhof, dosa Adam telah mengungkapkan esensi sesungguhnya dari dosa :
a. Adam menempatkan dirinya menentang Allah dengan menolak untuk meletakkan kehendaknya di bawah kehendak Allah, dan menolak Allah sebagai penentu jalan hidupnya.
b. Adam secara aktif mengambil dari tangan Allah wewenang menentukan masa depannya, dan menentukan sendiri masa depannya.
c. Adam telah melanggar perjanjian dan bertindak seolah memiliki hak-hak tertentu terhadap Allah
d.  Adam kini memiliki pusat hidup yang baru yaitu dirinya sendiri.
e. “Ini menjelaskan keinginnya untuk menjadi seperti Allah dan meragukan kebaikan Tuhan yang memberikan perintah.”


Dampak Kejatuhan Adam pada Keturunannya (Transmisi dosa)

Dalam Rom. 5:12 Paulus mengatakan bahwa oleh dosa satu orang maut dan dosa masuk kedalam dunia. Berdasarkan konteksnya jelas yang dimaksud satu orang itu adalah Adam. Melalui dialah dosa dan kematian menjalar kepada semua orang.

Karena dosa Adam maka Allah mengutuk manusia Adam dan Hawa, Kej. 3:16-19. Hawa menjadi sulit melahirkan anak, dan Adam harus bekerja keras untuk memperoleh makanan. dan keduanya akan mati, kembali kepada debu tanah. Bumi menjadi terkutuk dan semua mahluk menderita seperti yang dikatakan Paulus dalam Rom. 8:2. Adam dan Hawa juga menderita kehilangan hubungan dengan Allah dan menjadi terpisah dariNya. Artinya rohani mereka lebih dulu mati sebelum fisik mereka.

Akan tetapi hukuman ini tidak hanya menyulitkan Adam dan Hawa ini juga diderita oleh seluruh umat manusia. Dengan perkataan lain hukuman yang dijatuhkan kepada Adam dan Hawa juga jatuh kepada semua keturunannya, termasuk Anda dan saya! Selanjutnya kita bukan hanya mengalami hukuman yang sama tetapi juga ambil bagian dalam status sebagai orang berdosa. "Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman.”

Perikop Roma 5:12-19 mengungkapkan hubungan konsekuensi dosa Adan kepada umat manusia, dan hubungan kematian Kristus terhadap umat manusia. Dalam perikop ini, jelas Paulus menunjukkan bahwa Adam merupakan representative dari umatnya, yang mencakup seluruh umat manusia, dan bahwa Kristus merupakan representative dari umatNya. Paulus membandingkan antara mereka yang ada di dalam Adam, dan kutuk sebagai konsekuensi dari hubungan tersebut, dengan mereka yang ada di dalam Kristus, dan segala berkat sebagai konsekuensi dari hubungan denganNya.

Manusia terbelah dalam dua kutub: dalam Adam atau dalam Kristus. Jika kita di dalam Adam maka konsekuensinya kita berdosa, rusak, dan mati. Jika kita di dalam Kristus, kita ditempatkan Allah dalam kekekalan, dan kita dibawaNya kepada kebenaran, pembenaran dan kehidupan kekal.

Charles Hodge mengatakan: "One thing is clear--Adam was the cause of sin in a sense analogous to that in which Christ is the cause of righteousness." 

Kegagalan mengerti konteks ini akan membawa kita pada eksegese yang ngawur. Contohnya, Pelagianisme mengatakan bahwa kejatuhan Adam tidak memberi dampak langsung kepada umat manusia selain memberi teladan yang buruk.

Pada ayat 12 Paulus mengatakan: "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia..."
“Sebab itu” berkaitan secara lebih luas yakni dari 1:16-5:11. Setelah Paulus menjelaskan tentang doktrin pembenaran oleh iman, pada 5:12-19 ia menunjukkan bagaimana Allah membenarkan melalui iman kepada Kristus.

Dalam ayat 12-19, Paulus menunjukkan bagaimana Allah membenarkan manusia, dan menekankan bahwa pembenaran itu melulu anugerah, bukan karena perbuatan.

Jika kita bandingkan dengan 1 Kor 15:22 maka jelas bahwa “satu orang” yang dimaksud adalah Adam. Paulus sedang mengkontraskan antara “satu orang” yaitu Adam dan “satu orang” yaitu Yesus Kristus.

Oleh satu orang dosa masuk ke dalam dunia. Adam menjadi penyebab masuknya dosa ke dalam dunia dan bersama dengan dosa datang kematian. Jadi kematian bukan bagian alamiah dari ciptaan Allah. Tetapi kematian ada disebabkan dosa Adam. Kematian bukan hanya dialami oleh Adam tetapi “maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berdosa.”

Apa yang Paulus maksud dengan "semua orang telah berbuat dosa", sehingga mereka mati? Apakah maksudnya karena dosa tiap-tiap orang maka tiap-tiap orang mati atau Apakah kematian datang kepada semua orang karena semua orang memiliki kesalahan dari dosa Adam? Secara tata-bahasa keduanya mungkin. Akan tetapi konteksnya jelas memperlihatkan maksud yang kedua, yakni kita semua berdosa karena dosa Adam, maka kita semua mati. Hampir semua penafsir setuju bahwa ayat 13-17 merupakan penjelasan untuk kalimat "karena semua orang telah berbuat dosa."

Paulus merasa perlu untuk menjelaskan lebih jauh maksud dari "karena semua orang telah berbuat dosa" dan ini ia lakukan hingga ayat 18 di mana ia kembali memulai kepada pokok yang telah ia mulai pada ayat 12.

a. Ayat 13-14, walaupun Hukum Taurat belum ada sejak Adam hingga Musa, semua orang juga mati, walaupun mereka tidak berdosa seperti dosa Adam.
b. Ayat 15, oleh pelanggaran Adam semua orang mati.
c. Ayat 16, mereka yang di dalam Adam memperoleh penghukuman, sedangkan mereka yang di dalam Kristus memperoleh pembenaran.
d. Ayat 17, maut berkuasa karena dosa Adam .
e. Ayat 18, dosa Adam menyebabkan penghukuman atas semua orang. Berdasarkan tehnik paralel yang Paulus gunakan itu berarti “semua orang” yang pertama mengacu kepada semua orang di dalam Adam, dan “semua orang” yang kedua mengacu kepada semua orang di dalam Kristus.


Dengan demikian jelas, dosa Adam telah berdampak kepada semua orang. Menjadikan semua orang berdosa dan memperoleh hukuman dan dikuasai maut.


Sifat Dosa

1.   Dosa adalah jenis kejahatan (evil) yang sangat spesifik.
      Pada dasarnya dosa bukanlah sesuatu yang pasif seperti kelemahan, suatu kesalahan, atau suatu ketidaksempurnaan yang darinya kita tidak dapat dituntut untuk bertanggung jawab, tetapi sesungguhnya merupakan suatu permusuhan yang aktif terhadap Tuhan dan merupakan pelanggaran yang aktif terhadap segala hukumNya, yang menyebabkan semua kesalahan.  Dosa bukanlah identik dengan bencana yang datang kepada manusia tanpa peringatan, yang meracuni hidupnya, dan menghancurkan kebahagiaanya, tetapi suatu tindakan kejahatan yang dengan sengaja telah dipilih oleh manusia. (Kej 3:1-6; Yes 48:8; Rom 1:18-32; I Yoh 3:4).

2.   Dosa tidak secara eksklusif tercakup dalam tindakan-tindakan dengan maksud jahat.
      Dosa tidak hanya tercakup dalam tindakan (actus) dengan maksud jahat, tetapi juga dalam kebiasaan (habitus) yang berdosa dan dalam suatu keadaan (status) yang berdosa dari jiwa manusia.  Ketiga hal ini saling terkait satu dengan yang lain.
                                              


                                        


3.       Dosa memiliki sifat yang mutlak.
Dosa bukanlah kebaikan dalam derajat yang lebih rendah, tetapi merupakan kejahatan yang positif. Kebenaran ini jelas ditegaskan oleh Alkitab.  Orang yang tidak mengasihi Allah disebut sebagai orang jahat.  Alkitab tidak pernah menyebut adanya manusia dalam posisi yang netral.  Jika seorang manusia dalam posisi tidak benar dihadapan Allah, maka pastilah dia berada dalam posisi yang salah.

Akibat Dosa
Berkhof langsung membicarakan akibat dosa pada penghukuman dengan mengemukakan 4 butir :
1.  Kematian rohani
2.  Penderitaan-penderitaan dalam hidup
3.  Kematian jasmani
4.  Kematian kekal

Millard J.Erickson membaginya dlm 3 kategori, yang masing-masing kategori memiliki beberapa butir :

A.   DALAM KAITANNYA DENGAN ALLAH

1.  Allah membenci orang berdosa (Hos. 9:15; Yer. 12:8; Maz.5:5)
2.  Manusia secara yuridis objektif bersalah di hadapan Allah
3.  Penghukuman (misalnya : air bah dan Sodom & Gomorah)
4.  Kematian (jasmani, rohani, kekal)




KEMATIAN

Ancaman hukuman yang diberikan oleh Allah di Firdaus adalah ancaman hukuman mati.  Mati yang di maksud di sini  bukan hanya kematian tubuh, tetapi kematian dari manusia secara keseluruhan, kematian dalam arti yang di maksud dalam Alkitab.   Alkitab tidaklah membedakan antara kematian jasmani dan kematian rohani, sebagaimana kita biasa membedakannya.  Alkitab memiliki pandangan yang sintesis tentang kematian dan menganggapnya sebagai keterpisahan dengan Allah.  Dalam Kej 2:16-17, sebenarnya Allah menyatakan kepada kita ancaman hukuman, yaitu kematian dalam arti yang sepenuhnya, memberitahukan kepada kita bahwa maut masuk ke dalam dunia melalui dosa (Rom 5:12; 6:23).  Kematian tersebut mencakup :

a)  Kematian jasmani adalah bagian dari hukuman terhadap dosa (Kej 3:19).  Kematian jasmani bukanlah sesuatu yang natural, bukan sesuatu yang normal, melainkan sesuatu yang mengerikan, yang tidak normal dan merusak. Kematian jasmani adalah pemisahan yang tidak natural antara jiwa manusia dari tubuhnya.

b)  Kematian rohani menunjuk kepada perpisahan atau putusnya hubungan antara Allah dan manusia, persekutuan antara Allah dan manusia menjadi berhenti dan manusia tidak mampu lagi menghadap atau menghampiri hadirat Allah. Atau dengan kata lain kematian de jure, secara hukum, di hadapan Allah sudah mati. We are counted Guilty because of Adam’s sin. (Baca Roma 5:12-21).  Kita hidup di bawah murka Allah yang mengerikan.

c)  Kematian kekal (eternal death), yaitu perpisahan yang selama-lamanya dari Allah.  Kematian kekal adalah pencampakan manusia secara permanen dari hadirat Allah. Kematian kekal ini boleh dianggap titik puncak kematian rohani, kematian dalam arti mengerikan.  Dalam kematian inilah manusia mendapatkan ganjaran dan siksaan yang setimpal dengan status dan perbuatannya.


B.     DALAM DIRI ORANG BERDOSA

1.  Manusia diperbudak dosa (Roma 6:17)
2.  Ketidak-relaan menerima kenyataan
3.  Berkelit (cari kambing hitam), ingat Adam mempersalahkan Hawa
4.  Menyesatkan diri, Yer 17:9; Mat 7:3
5.  Tidak sensitif, I Tim.4:2, Ro 1:21.
6.  Self-Centeredness
7.  Restlessness, tidak pernah mencapai kepuasan hidup

1.  Segera mengikuti dosa yang pertama, adalah kerusakan total dari natur manusia. Setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, gambar Allah padanya tidak hilang tetapi rusak. Dalam pengertian struktual gambar Allah masih ada, yakni semua karunia, kemampuan dan sumber dayanya tidak musnah oleh dosa. Akan tetapi semuanya itu digunakan untuk perkara yang melawan Allah. Hal yang berubah bukanlah struktur manusia, akan tetapi cara menggunakannya, fungsinya, arahnya.  We are not sinful because we sin, but we sin because we are sinful.  Dosa manusia segera  merambat pada seluruh natur manusia,  seluruh tubuh dan jiwanya menjadi  dicemari oleh dosa, sehinggga hakekat manusia disebut berdosa.  (Man is wholly sinful by nature)  Manusia tidak akan mampu memperbaiki sendiri keadaan bejat (Rom 7:24), karena pusat pemikiran dan kehendak manusia seluruhnya berdosa. Kerusakan manusia jelas dikatakan oleh Alkitab, misalnya dalam Kej 6:5; Maz. 14:3; Rom 7:18.

       Perlu di catat yang di maksud dengan “kerusakan total” bukan berarti :
a.  Orang berdosa sama sekali tidak dapat berbuat baik kepada sesamanya (Mrk 10:21; Mat 7:11; Tit 1:15).
b.  Semua manusia telah menjadi jahat-sejahatnya.
c.  Orang berdosa sama sekali tidak mempunyai kesadaran akan keberadaan Allah  (Rom 2:15)

Menurut Erickson, kerusakan natur manusia mengakibatkan manusia : flight from reality, denial sin, self deceit, insensitivity, self centeredness, restlessness.

2.    Perhambaan dari Kehendak (Bondage of will)
      Yaitu ketidakmampuan dari will (kehendak) orang berdosa untuk memalingkan dirinya kepada Allah (berbalik kepada Allah). Dengan kemampuannya sendiri seorang yang berdosa yang masih di luar Kristus tidak memiliki kemampuan untuk membawa kehidupannya menjadi bersesuaian dengan hukum Allah.  Menurut Ibr 11:6, tanpa iman manusia tidak mungkin berkenan kepada Allah.
      Dalam pandangan Agustinus : (lih. R.C. Sproul, Kaum Pilihan Allah (Malang: SAAT, 1996)58-59.
a.  Kondisi Adam sebelum kejatuhan adalah posse non peccare (able not to sin), di mana Adam memiliki kemampuan asali untuk tidak berdosa di dalam kehendak pribadinya.
b. non posse non peccare. Sesudah jatuh dalam dosa, manusia kehilangan kemampuan asali.  Manusia menjadi atau berada dalam kondisi tidak dapat tidak berdosa.  Dengan kata lain sinful naturenya akan senantiasa mengakibatkan adanya kecenderungan (diperbudak) untuk melanggar hukum Allah.
c.  posse non peccare berarti kondisi manusia sesudah ditebus oleh Kristus, di mana orang percaya memiliki kemampuan untuk melawan kuasa dosa.
d. Keadaan manusia setelah dimuliakan, non posse peccare, di mana manusia memiliki kemampuan untuk tidak berdosa, dan juga tidak mampu untuk berdosa.

C.      DALAM KAITAN DENGAN SESAMA

1.  Berkompetisi
2.  Tidak mampu Empathi, tidak memperhatikan kepentingan orang lain, Fil 2:3-5
3.  Menolak otoritas
4.  Tidak mampu mengasihi

Selain merusak hubungan dengan Allah, natur diri manusia, dosa juga merusak hubungan manusia dengan sesamanya.  Pembunuhan pertama  langsung terjadi (Kej. 4), karena ke iri hatian. Selain itu karena manusia telah menjadi self-centered, self-seeking maka dalam relasinya dengan sesama terjadi kompetisi yang tidak sehat. Manusia tidak mampu untuk memperhatikan sesama (inability to empathize and love). Manusia cenderung untuk mengeksploitasi sesamanya.

Kesimpulan tentang Akibat Dosa

Manusia mengalami kerusakan total. Yang menyangkut segala aspek kehidupan manusia.
Sebab makhluk manusia yang segambar dengan Allah ini bukan jiwa belaka.

Persoalan dosa tidak dapat diselesaikan menurut cara/usaha manusia, misalnya dengan berbuat baik, amal, pantang dalam hal makanan, bertapa, berziarah dll. 



Persoalan dosa hanya dapat diselesaikan dengan cara Allah sendiri. Alkitab mengatakan bahwa: “ .. dan tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan (Ibr 9:22). Oleh sebab itu Allah mengutus AnakNya yang Tunggal, Yesus Kristus datang ke dalam dunia, mati di atas kayu salib, mencucurkan darahNya menjadi tebusan bagi dosa manusia. Darah Kristus  menyucikan kita dari segala dosa kita (I Yoh 1:17).  Kristus telah menebus dosa-dosa kita (Efesus 1:7).



Dalam imannya kepada Kristus, manusia kembali diterima oleh Allah, Sang Pencipta.
Manusia tidak lagi “dibawah hukum” tetapi dibawah anugerah” (Roma 6:14).

Apa yang Terjadi Bila Orang Kristen Berdosa ?
1.   Secara status dihadapan Allah, ia tetap / tidak berubah (Roma 8:1; 1 Kor 15:3)
2.   Secara hubungan pribadi dengan Tuhan, mengalami kerusakan (Efesus 4:30; Ibr 12:10)

Implikasi Doktrin Ini :
1.  Ini harus menjadi dasar kita dalam memandang pemasalahan moral, mental dan spiritual manusia. Fakta ini menjelaskan, mengapa berbagai upaya yang dilakukan untuk meredam permasalahan mental, moral dan spiritual manusia tidak efektif. Mengapa? Karena mereka tidak melihat permasalahan manusia yang sesungguhnya yaitu DOSA. Dosa tak dapat direduksi menjadi kebodohan atau ketidak tahuan. Dosa adalah dosa, yang telah merusak manusia. Gereja harus menjadikan ini sebagai dasar dari kotbah, pengajaran dan bebagai aktifitasnya.
2.  Doktrin ini sangat meneguhkan pengertian kita akan keselamatan oleh anugerah semata melalui iman, kelahiran kembali, penebusan dan bukan karena perbuatan.
3.  Doktrin ini membuat kita semakin menyelami betapa besarnya kemurahan Allah.



Penutup

Jika gereja-gereja Kristen mengabaikan, menghaluskan, atau membisu akan realita yang mematikan dari dosa, berarti mereka telah memotong urat nadi penginjilan. Karena kebenaran sederhana tentang dosa, Injil Anugerah menjadi tidak mengenai sasaran, tidak berguna, dan akhirnya tidak menarik


Sumber: Alex Nanlohy

1 Okt 2014

Akibat Salah Sangka


FUNNY......

Seorang suami mengantar istri dan anak cowoknya belanja. Karena ada perlu, sang suami pergi meninggalkan istrinya dan menyuruh mereka agar menghubungi lewat HP jika mereka udah selesai belanja.

Tiga jam kemudian, sang istri udah selesai belanja dan menyuruh sang anak agar menghubungi ayahnya untuk menjemput mereka.

Sang anak menghubungi HP ayahnya.

telpon pertama, gak diangkat. Telepon kedua diangkat cewek, ketiga keempat diangkat cewek terus.

Sang ibu merasa gusar bertanya apa sudah tersambung dengan sang ayah.

Si anak menjawab polos bahwa dia menelepon berkali2 dan yang mengangkat adalah seorang wanita bu...

Sang istri murka dan segera berkeliling bersama anaknya di Supermarket mencari suaminya. tak sengaja mereka berpapasan di lift dan tanpa babibu sang istri langsung melayangkan pukulan plak plok ke wajah suaminya.

Para pengunjung nampak kasihan melihat suami lemah tersebut dan melerai mereka. Salah seorang pengunjung memohon pada sang istri agar bersabar.

Sang istri yang kalap mulai menjelaskan tentang perselingkuhan suaminya, karena tiap anaknya telepon selalu ada suara wanita dalam Hpnya.

Seorang pengunjung bertanya pada anak tersebut dan sang anak membenarkan. Sang anak bilang tiap dia menelepon HP ayahnya selalu ada wanita yang menjawab "Maaf anda terhubung dengan telkomsel Veronika..."


Sumber: NN

Presiden "Negara 2D"



FUNNY.....
Suatu hari SBY bertanya pada Ratu Elizabeth tentang bagaimana cara beliau menjalankan pemerintahan yang efektif dan kuat..
SBY: "Apakah ada tips yang bisa anda berikan?"
Ratu: "Yang paling penting adalah kelilingi dirimu dengan orang-orang yang pintar".

SBY: "Bagaimana saya tahu kalau orang di sekeliling saya adalah orang yang pintar?"

Ratu: "Ohh.. Mudah, minta mereka menjawab sebuah teka-teki sederhana".

Sang Ratu memanggil Perdana Menterinya, David Cameron, untuk masuk ke ruangan.

Ratu: "David, orangtuamu mempunyai anak, dia bukan kakakmu tapi dia juga bukan adikmu, siapakah dia?"

Dengan cepat David Cameron menjawab: "Anak itu adalah SAYA.!!".

Ratu: (tersenyum) "bagus"

SBY pulang ke Indonesia dan bertanya hal yang sama kepada wakilnya Budiono.

SBY: "Pak Bud, coba dijawab. Orangtuamu mempunyai anak. Dia bukanlah kakakmu dan juga bukan adikmu, siapakah dia??"

Budiono: "Saya kurang yakin pak, sebentar saya pikir dulu dan kembali jika saya sudah mendapat jawabannya".

Budiono bertanya pada penasehatnya, tetapi tidak ada yang bisa menjawab. Akhirnya ia bertemu Andy Malarangeng di toilet.

Budiono: "Andy, orangtuamu mempunyai anak. Dia bukanlah kakakmu dan bukan juga adikmu, siapakah dia?"

Andy: "Mudah Pak, dia adalah SAYA.!!". 

Budiono: (senyum) "terima kasih..".

Lalu Budiono pergi menghadap SBY.

Budiono: "Saya sudah mendapat jawaban atas pertanyaan bapak. Anak itu adalah ANDY MALARANGENG".

SBY: (Kesal) "BUKAN.. GOBLOK...!!! Pantas saja negara kita tidak maju-maju".

Budiono: "Lalu apa jawabannya pak?"

SBY : "ANAK ITU ADALAH DAVID CAMERON !!!"

Tertawalah sebelum tertawa itu ditunjuk DPR

Sumber: NN

Dampak Buruk Kandungan MSG dalam Penyedap Makanan



:: Dampak buruk konsumsi MSG untuk kesehatan::


MSG atau monosodium glutamat saat ini seakan menjadi salah satu jenis bumbu masakan yang tidak bisa dipisahkan dari makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Padahal sebenarnya MSG adalah bahan kimia temuan yang bertujuan untuk mendukung rasa masakan. MSG sendiri menjadi marak untuk ditemukan di dalam makanan olahan.

Karena MSG adalah bahan kimia, maka mengonsumsinya terlalu banyak bisa menimbulkan dampak buruk untuk kesehatan. Berikut adalah efek negatif dari MSG seperti dilansir dari boldsky.com.

Sakit kepala 
Sakit kepala adalah efek samping yang paling umum dari konsumsi MSG. Jika dibiarkan, maka sakit kepala ini bisa menjadi migrain dan berulang.

Mempengaruhi saraf
Kesehatan saraf juga bisa terpengaruh dari konsumsi MSG. Efek yang paling umum adalah mati rasa, kesemutan, dan sensasi terbakar di wajah atau leher. Penyakit neurodegenerative seperti Parkinson, Alzheimer, dan multiple sclerosis juga disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi MSG.

Mengakibatkan masalah jantung
Jantung Anda bisa bermasalah karena MSG dan mengakibatkan jantung berdebar, nyeri di dada, atau serangan jantung.

Berbahaya untuk kesehatan ibu dan bayi
Para ibu hamil dan bayi sangat dilarang untuk mengonsumsi makanan yang mengandung MSG. Sebab bahan kimia ini mampu menyebabkan kerusakan organ dan sel tubuh secara keseluruhan.

Selain masalah kesehatan tersebut, konsumsi MSG juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, ketidakseimbangan hormon, autisme, alergi makanan, serta kerusakan retina. Oleh karena itu konsumsi MSG secukupnya.

Sumber : merdeka.com

Apakah ALLAH Menciptakan Kejahatan



FUNNY......


Seorang profesor yg atheis berbicara dlm sebuah kelas.

Profesor: "Apakah Allah menciptakan sgala yg ada?"

Para mahasiswa: "Betul, Dia pencipta segalanya."

Profesor: "Jika Allah menciptakan segalanya, berarti Allah jg menciptakan kejahatan."

(Semua terdiam, kesulitan menjawab hipotesis profesor itu).

Tiba², suara seorang mahasiswa memecah kesunyian.

Mahasiswa: "Prof, saya ingin bertanya. Apakah dingin itu ada?"

Profesor: "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja, dingin itu ada."

Mahasiswa: "Prof, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yg kita anggap dingin sbenarnya adalah ketiadaan panas. Suhu -460 derajat Fahrenheit adalah ketiadaan panas sama sekali. Smua partikel mnjadi diam, tidak bisa bereaksi pd suhu tsb. Kita menciptakan kata 'dingin' untuk mengungkapkan ketiadaan panas. Slanjutnya, apakah gelap itu ada?"

Profesor: "Tentu saja ada!"

Mahasiswa "Anda salah, Prof! Gelap jg tidak ada. Gelap adalah keadaan di mana tiada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, sedangkan gelap tidak bisa. Kita bisa mgunakan prisma Newton untuk mengurai cahaya mnjadi bbrapa warna dan mempelajari panjang gelombang stiap warna. Tapi, Anda tidak bisa mengukur gelap. Sberapa gelap suatu ruangan diukur melalui berapa besar intensitas cahaya di ruangan itu. Kata 'gelap' dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan cahaya. Jadi, apakah kejahatan itu ada?"

Profesor mulai bimbang, tp menjawab: "Tentu saja ada."

Mahasiswa: "Sekali lagi anda salah, Prof! Kejahatan itu tidak ada. Allah tidak menciptakan kejahatan. Seperti dingin dan gelap, 'kejahatan' adalah kata yg dipakai manusia utk menggambarkan ketiadaan Allah dalam dirinya. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Allah dlm hati manusia."

Profesor terpaku dan terdiam!

Dosa terjadi karena manusia lupa menghadirkan Allah dalam hatinya

Hadirkan Allah dalam hati pada setiap saat, maka akan selamat

Semoga bermanfaat